Sebelum saya membahas ciri-ciri batu giok
ada baiknya ada mengenal terlebih dulu apa itu batu giok. Batu giok
yang dinyatakan asli di dunia ini hanya dua jenis batuan yaitu Nefrit (Nephrite) dan Jadeit (Jadeite).
Berbeda dengan nefrite yang dikenal luas dalam kebudayaan Cina sejak
zaman Neolitikum (6000 tahun sebelum Masehi), Jadeit baru muncul pada
pertengahan abad ke 18 yaitu pada masa Dinasti Ching (1644-1912).
Jadeit yang asal-usulnya diimpor dari wilayah Burma, memiliki
sifat-sifat yang berbeda dari nefrit, baik secara mineralogi ataupun
gemologi. Mineral penyusunnya piroksen sedangkan nefrit amfibol, berat
jenisnya lebih besar, transparansinya lebih tinggi dan warnanya lebih
hidup dan lebih beragam. Di perdagangan, jadeit dihargai jauh lebih
tinggi dari nefrit.
Mengenai sifat tahan panas, hal ini sangat bertentangan dengan hukum alam. Batu
giok yang memiliki thermal diffusivity atau sifat menyebarkan panas
0,0160 cm2/detik, jadi kalau dipanasi di satu titik, temperaturnya akan
naik lebih cepat dibandingkan dengan beberapa jenis batuan lain seperti
obsidian atau batu kendan dari Garut (0,00688 cm2/detik), atau batuan
phrehnit berwarna hijau dari Kalimantan Selatan (0,0145 cm2/detik).
Mengenai sifatnya yang dingin, batu giok memang lebih dingin dari
kebanyakan batuan lain seperti obsidian, serpentin, atau prehnit karena
batu giok memiliki thermal inertia atau kelembaman panas lebih tinggi.
Tetapi apabila dibandingkan dengan mineral kelompok kwarsa, ternyata
kelembaman panasnya seimbang sehingga rasa dinginnya pun dapat
dipastikan sama.
Dengan demikian sungguh sulit dimengerti dan diterima dengan akal sehat
kalau di antara para pemburu atau penguji batu giok (disebut tester)
khususnya di indonesia
mensyaratkan bahwa batu giok yang dicari harus Anti panas atau tidak berubah suhunya jika dipanasi selama 15 menit, terasa dingin dan seperti ruangan ber AC.
mensyaratkan bahwa batu giok yang dicari harus Anti panas atau tidak berubah suhunya jika dipanasi selama 15 menit, terasa dingin dan seperti ruangan ber AC.
Di antara sifat-sifat yang disyaratkan oleh
para pemburu batu giok di Indonesia seperti tahan gores, tahan panas dan
terasa dingin, hanya sifat tahan goreslah yang dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah. Hal ini dapat dimaklumi karena kekerasan
batugiok cukup tinggi yaitu (dalam skala Mohs) sekitar 6,5 untuk nefrit
dan 7,0 untuk jadeit. Sifat tahan gores ini merupakan metode pertama
dalam membedakan giok asli dengan giok palsu
Namun walaupun tahan gores batu giok masih
bisa dibentukmenjadi perhiasan. Artinya bahwa giok tersebut memiliki
sifat yang sama dengan batuan lainnya yaitu bisa tergores atau terpotong
oleh batuan atau logam yang memiliki kekerasan lebih tinggi darinya.
Semoga informasi ini bisa membantu anda
memahami tentang batu giok, Harapannya anda jangan terbawa - bawa oleh
Orang-orang yang mencari batu dengan syarat yang aneh-aneh seperti di
atas. Semoga anda tidak TERTIPU oleh orang-orang yang tidak bertanggung
jawab dan mencari kenikmatan dengan mengabaikan penderitaan orang
lain....